Happiness is like glass. It may be all around you, yet be invisible.
But if you change your angle of viewing a little, then it will reflect light more beautifully than any other object around you

(Lelouch Vi Brittania)

Sabtu, Mei 17, 2014

[Review Novel] Ai no Kiseki : karena tak selamanya keajaiban berpihak padamu (Risma Ridha)

Hello! Saya lagi demen nih nge-review buku. Padahal nulis aja belom tembus media, udah ngomenin karya orang aja :p Kali ini saya akan membahas sebuah novel yang saya selesaikan sehari yang lalu. Judulnya Ai no Kiseki. So, let's start the party!


Judul : Ai No Kiseki
Kode : 9786022555179
Oleh : Risma Ridha
Harga : Rp. 42000
Ukuran : 13 x 19 cm
Tebal : 311 hlm
Terbit : April 2014
Penerbit : Senja

Sekilas tentang isi buku
Ara terpaku mendengar setiap kejujuran yang terucap dari bibir Hiro. Pemuda itu telah berkorban banyak untuknya. Dan setelah sekian lama menunggu, keajaiban itu akhirnya kembali. Penantian yang tulus, tak akan pernah sia-sia. Ia mengambil omamori dalam sakunya, kemudian menyerahkannya pada Hiro.
“Kau menepati janjimu. Mengambil kembali omamori ini di waktu yang tepat. Untung aku belum membukanya. Kalau tidak, pasti harapan yang kau tulis tidak akan pernah terkabul.”
“Aku berdoa agar kita dipertemukan kembali di waktu yang tepat. Hari ini, tepat setahun aku memberikan omamori itu padamu, kan? Kami-sama mendengar permohonanku.”
“Jika kau sedang terjebak dalam situasi yang sulit, pejamkan matamu. Buka memorimu dengan berjuta kenangan indah yang pernnah kau alami. Dan carilah keajaiban.”

Itu adalah sinopsis yang tertera di belakang bukunya. Kalau cerita ringkasnya seperti ini :
Arisa Arakida, gadis berkerudung yang pemberani, keras kepala, dan sedikit egois. Ia nekad pergi ke Jepang dengan modal uang tabungannya bersama kedua sahabat baru yang ia temui di internet, Serly dan Rika. Sayangnya, Ara tertipu dengan kedua sahabat yang mengaku pernah pergi ke Jepang namun nyatanya belum sama sekali. Alhasil, Ara menemui banyak petualangan baru yang mengejutkan di Jepang sana.
Mulai dari bertemu dengan cowok jutek di stasiun, menjadi cosplayer gadungan, merusakkan biola orang, menjadi violinis pengganti, sampai mengikuti audisi musik menjadi anggota AYO (Association Youth Orchestra). Pertemuannya dengan cowok dingin bernama Akihiro Kiseki membawanya dalam lika-liku kehidupan di Kota Namba, serta tentunya lika-liku persasaanya. Apalagi Ara merasakan chemistry yang aneh pada seorang pemuda Jepang bernama Jirou. Ditambah lagi, mantan pacarnya, Yoga, menyusulnya ke Jepang hanya untuk menyeretnya pulang.
Jadi, akankah Ara bisa kembali ke Indonesia dengan selamat? Bagaimanakah Ara menjalani hidupnya selama di Jepang? Siapakah yang menjadi tambatan terakhir hati Ara? Hiro atau Jirou atau malah kembali ke Yoga?
Temukan jawabannya di buku Ai No Kiseki :) yonde kudasai minna-san!!!

Kelebihan dari novel ini adalah setting tempat yang luar biasa penjabarannya. Penulis mengaku belum pernah ke Jepang namun pendeskripsiannya akan latar tempat yang di ambil sangat jelas sampai pembaca bisa membayangkan berada di negeri Sakura itu. Kuatnya karakter Ara juga bikin gregetan saya sebagai pembaca, khas anak muda. Selain itu karakter utamanya juga konsisten dari awal sampai akhir. Seperti Ara yang meledak-ledak dan Hiro yang digambarkan sebagai pemuda dingin walaupun hatinya selembut permen kapas. Alurnya juga rapi dan konfliknya tergambarkan cukup seru untuk genre teenlit seperti ini. Kalimatnya lincah dan dinamis. Penulis juga menggambarkan dunia musik dengan jelas dan mudah dimengerti bahkan oleh orang yang awam akan musik sekalipun (seperti saya). Pengetahuan penulis dan riset yang dilakukannya cukup untuk mendorong cerita menjadi lebih hidup. Thumbs up!

Kekurangan dari novel ini tidak banyak saya sebutkan. Misalnya saja ada beberapa dialog yang tidak diawali dengan tanda petik, maupun kesalahan kecil lainnya. Namun setidaknya saya tak menemukan typo di dalamnya (atau saya melewatkannya?). Ada juga beberapa plothole yang kalau diamati benar-benar mencolok. Lalu penulis juga seakan tergesa dalam setiap loncatan adegan dan juga ada tokoh yang muncul tiba-tiba tanpa alasan yang kuat. Seperti adik dari Hiro yang muncul di akhir sebagai penyelesai konflik, seakan ia diciptakan hanya untuk melengkapi bagian cerita yang kosong, bukan diciptakan dari awal sebagai bagian dari cerita. Dan tokoh tempelan lainnya.

Itu pembahasan singkat saya mengenai novel Ai no Kiseki ini. Sebenarnya tema yang diangkat sangat umum dan sedikit klise. Pastinya pembaca akan bisa menebak akhir dari cerita seperti ini setelah membaca dua bab pertama. Hanya saja Risma berhasil mengolah proses menuju endingnya dengan cukup ciamik sehingga mendorong pembaca untuk segera menyelesaikan bukunya.
Jujur, saya bukan pecinta buku teenlit yang berkisah manis seperti ini. Namun saya menyukai gaya berceritanya yang mengalir dan lincah, serta karakter dan setting tempatnya tentu saja. Walaupun diksinya belum begitu beragam, untuk kalangan teenlit novel ini sudah cukup menggiurkan untuk dibaca. Apa jadinya kalau novel yang ditujukan pada pembaca remaja malah berdiksi yang berat dan akhirnya tak berhasil menyampaikan pesan dari penulis? Aneh bukan?

Jadi, saya akan memberi empat bintang dari lima untuk genre teenlit dan tiga bintang dari lima untuk bacaan penyuka genre adult dan young adult seperti saya :)