Happiness is like glass. It may be all around you, yet be invisible.
But if you change your angle of viewing a little, then it will reflect light more beautifully than any other object around you

(Lelouch Vi Brittania)

Kamis, April 10, 2014

[Review Novel] Matryoshka : Kapan kau akan kembali, Yulya?

Pertama-tama, saya mendapatkan pinjaman novel ini dari kawan saya sesama penulis. Bedanya dia penulis yang sudah menelurkan karya sedangkan saya masih pemula haha
Saya sedang mengikuti tantangan dari salah satu penerbit dan kebetulan buntu kalau masalah setting luar negeri apalagi kisah Romantik Inspiratif, jadilah saya menghabiskan buku ini dalam satu hari satu malam saja :)

Ringan namun menggugah hati







Judul : Matryoshka
Penulis : Ghyna Amanda Putri
Penerbit : de TEENS
Terbit : Desember 2013
Tebal : 332 halaman

Harga : Rp. 44000
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 978-602-255-414-1


Matryoshka mengisahkan tentang kisah cinta dua muda-mudi yang terpisah oleh jarak. Adalah Virgo, pemuda asal Indonesia yang mengambil kuliah jurusan seni murni. Ia bertemu dengan seorang gadis asal Rusia bernama Yulya Bolotova yang belajar sastra Indonesia dan lebih tua darinya 3 tahun. Perdebatan masalah karya seni Malevich membuat mereka semakiin dekat dan akhirnya menjalin kasih. Semua berjalan baik-baik saja sampai Yulya menghilang dan kembali ke negaranya tanpa Virgo ketahui.
Tujuh tahun berikutnya Virgo mendapat sepucuk surat dan kotak berisi dua boneka Martyoshka dari Yulya. Yulya meminta Virgo datang ke Rusia, ke St. Petersburgh lebih tepatnya pada tanggal 7 Agustus, hari ulang tahun mereka berdua. Berbekal keinginan kuat menemui Yulya yang tak pernah bisa dilupakannya, Virgo berangkat menuju Peter. Namun, ia tak menemui Yulya disana, hanya seorang gadis Rusia berumur tujuh tahun yang tak bisa berbahasa Rusia. Gadis kecil bernama Yulenka itu hanya bisa berbahasa Indonesia. Yulenka bilang Virgo harus ikut dengannya karena Yulya memintanya untuk menjemput Virgo. Virgo menurut namun ia kembali kecewa ketika surat Yulya berikutnya mengatakan aktivitas apa yang harus ia lakukan selama beberapa hari ke depan bersama Yulenka.
Virgo merasa dipermainkan, selama beberapa hari ia harus tinggal bersama Yulenka yang setiap pagi membacakan surat dari Yulya untuknya. Perdebatan hati Virgo mencapai batas, ia mengorek informasi dibantu oleh kawan Yulya, Katarina. Sampailah Virgo kepada fakta yang mengejutkan yang disembunyikan Yulya selama ini. Lalu siapakah Yulenka sebenarnya? Kemanakah Yulya pergi?

Mau tahu kelanjutannya? Silahkan membaca bukunya :)
Sekarang saya akan membahas bagian yang menguatkan dan bagian yang rada aneh buat saya :) 

Pertama kita mulai dengan bagian yang rada aneh menurut saya :
Di awal saya membaca sebuah surat yang saya tidak tahu untuk siapa. Sampai disini saya merasa 'ah ini cerita biasa banget, dibuka pake surat udah biasa dipake'. Lalu saya meneruskan membaca, berharap ada yang menarik. Baru lewat halaman 50 saya baru merasa akan menghabiskan cerita ini. Entah karena saya yang terbiasa membaca cerita rumit diawal atau bagaimana, yang jelas menurut saya penulis ini belum mengesankan kerumitan cerita di awal.
Beberapa halaman awal malah kilas balik dari sudut pandang Virgo yang terkesan seperti curhat. Lalu menurut saya penggambaran Virgo di sini kurang jantan. Maksudnya dengan kebiasaan dia merokok, minum bir, dan pergaulan bebas, cara Virgo bertutur dan berpikir tak melambangkan karakternya yang buruk. Malahan seperti pemuda yang memiliki perangai yang baik dan melankolis.

Lalu untuk bagian menariknya, saya menemukan banyak sekali dalam cerita ini (tentunya setelah lewat halaman 50)
Karakter Yulya dan Yulenka di sini sangat menarik. Kuat dan membekas di ingatan pembaca. Yulenka adalah gadis yang cerdas dan mandiri, sekaligus polos. Yang menarik adalah bagaimana Ghyna membuat gadis Rusia kecil ini tak bisa berbahasa Rusia, namun lancar berbahasa Indonesia. Ini sangat unik. Terciptanya karakter Yulenka, juga memperkuat karakter Yulya. Yulya digambarkan sebagai sosok yang mandiri dan berpikiran positif serta sedikit egois.
Lalu sedikit unsur misteri yang terselip saat Yulenka membaca surat Yulya untuk Virgo tiap pagi, membuat pembaca jadi sedikit menebak-nebak, kemana sebenarnya Yulya ini. Misteri di flat tempat tinggal Yulenka serta latar belakang gadis itu juga memancing rasa penasaran.
terlebih lagi, Ghyna berhasil mendeskripsikan setting dengan cukup baik walaupun kadang ia sempat terlihat lost ketika menggambarkan suatu tempat di Rusia. Dan yang terakhir adalah reaksi ibu Virgo ketika mengetahui putranya membawa pulang gadis Rusia, Yulenka. Normalnya, ibu Virgo pasti akan menolak mentah-mentah putranya membawa pulang gadis asing, namun ia malah dengan senang hati menerima Yulenka. Ini aneh, bagaimanapun juga. Walaupun akhirnya Yulenka diterima di keluarga Virgo, tapi itu butuh proses. Apalagi Yulenka bukan warga negara Indonesia.

Pesan moral di cerita ini bagus banget. Terutama Yulya yang mengajari Virgo makan hidup sebenarnya. Yulya membuat Virgo berteman dengan seorang gadis kecil yang merubah hidupnya tanpa menyebutkan status gadis itu. Kepolosan dan kecerdasan Yulenka pun bisa dijadikan contoh bagi anak-anak Indonesia (terlepas dari ketidaktahuannya akan keluarga dan sekolah)
Bagaimana Yulya menyampaikan makna keluarga kepadaVirgo melalui boneka Martyoshka model baru. Boneka Martyoshka buatan Yulya bukan hanya terdiri dari ibu dan anak-anaknya, namun satu boneka yang lebih besar melambangkan ayah yang melindungi ibu dan anak-anaknya.
 
Secara utuh novel ini bagus dan ringan dibaca, serta kaya akan pesan moral. Namun menurut saya, Ghyna perlu membuat sepuluh halaman awal lebih menarik lagi. Saya suka dan bagi saya Ghyna berhasil menjabarkan negara yang bahkan ia sendiri belum kesana. Itu saja :)

2 komentar:

  1. ceritanya bagus
    saya punya satu bukunya cukup menarik

    BalasHapus
  2. Saking haru x, GK bisa d ungkapin pke kata"... Pkok x berharap bgt novel Matryoskha segera diFILMkan😍

    BalasHapus

Komeng, keripik pedas, sarang madu douzo...