Happiness is like glass. It may be all around you, yet be invisible.
But if you change your angle of viewing a little, then it will reflect light more beautifully than any other object around you

(Lelouch Vi Brittania)

Kamis, April 10, 2014

[Review Novel] Yummy Tummy Marriage : Because every ending is a new beginning

Judulnya pasti bikin galau cewek-cewek yang melebihi kepala dua atau jombloers duluar sana. Iya, buku ini mengisahkan tentang tiga puluh hari pertama setelah menikah. Saya kebetulan mendapat buku ini karena hadiah menulis #CERMIN dari Bentang Pustaka. Kalau tidak, mungkin saya-- yang merupakan penggemar misteri dan thriller-- tak akan membaca kisah ini, bahkan nggak kepikiran beli bukunya. Saya sudah berniat membaca ini terakhir tapi karena pikiran sedang suntuk baca yang berat, jadi saya iseng buka ini. Alhasil, saya ketagihan baca sampai selesai dalam satu hari satu malam :)



Penulis: Nurilla Iryani
Penyunting: Noni Rosliyani
Penerbit: Bentang Pustaka
Halaman : 270 halaman
Terbit : Februari 2014
ISBN: 978-602-291-009-1
Harga: Rp 48.000,-

Cerita yang dikisahkan melalui dua POV suami istri-- Bara dan Gina-- ini bisa dibilang kocak dan seru. Bara Wiryawan, seorang laki-laki workaholic yang bekerja pada IT consultant di Jakarta menikahi Gina Anjani, seorang shoppaholic yang cinta kebersihan. Tiga tahun pacaran tak membuat Bara mengenal Gina sepenuhnya. Begitu pula dengan Gina, tiga tahun mengenal Bara ternyata definisi perfect pada lelaki itu berubah drastis setelah menikah.
Masalah rumah tangga mulai muncul ketika tagihan kartu kredit Gina membengkak dan Bara, yang pada dasarnya perhitungan masalah keuangan, terlibat cekcok dengan istrinya. Masalah semakin parah dengan Gina yang mengetahui kalau salah satu klien Bara adalah mantannya jaman SMA, Elisa. Gina cemburu buta sedangkan Bara menganggapnya sebagai profesionalisme saja dalam bekerja. Gina benci sekali kalau Bara pulang terlalu malam dan menjawab telepon klien setelah jam kerja usai, padahal pekerjaan Bara menuntutnya untuk selalu siap menomorsatukan klien.
Pertengkaran-pertengkaran pasangan baru ini menghiasi tiga puluh hari pertama mereka hidup berdua. Mulai dari kebiasaan Bara yang suka kentut kalau masuk angin dan tidur seharian, sampai kebiasaan Gina yang kalap belanja kalau sedang tertekan.
Akankah mereka bertahan sampai lebih dari tiga puluh hari yang melelahkan itu?


Kekurangan dari novel ini adalah diksi-nya yang terlalu ringan dan kosakatanya terlalu umum. Tidak terlalu menarik untuk pecinta novel. Novel ini menggunakan POV dari kedua tokoh utama, Bara dan Gina, yang terkesan seperti curhat bukan bercerita. Selain itu setting tidak begitu ditonjolkan, seperti di daerah mana apartemen mereka, kantor mereka, dan rumah Bara di Surabaya. Begitu Dufan di sebut sebagai tempat honeymoon, penggambarannya tidak begitu detail karena penulis fokus pada cerita masing-masing tokoh.
Karakter masing-masing kuat, hanya saja agak rancu dibagian Gina. Diceritakan Gina jarang memasak dan awalnya masakan dia kurang pas di lidah Bara. Namun setiap masakan di hari brikutnya yang disajikan Gina, semakin rumit resepnya. Ini aneh, memang istri harus bisa belajar masak untuk suami, namun Gina bukan perempuan yang pintar masak. logikanya dia tidak akan secepat itu mempelajari cara memasak, apalaagi sebagian besar masakan yang dibuat Gina adalah western dish.

Kelebihan novel ini adalah bahasanya yang ringan dan ide ceritanya yang menarik. Selama ini kebanyakan novel tentang marriage adalah tentang perjodohan, konflik dengan orang ketiga setelah menikah, atau perselingkuhan. Namun di buku ini, penulis malah menggambarkan satu bulan penyesuaian kedua tokoh pada kehidupan baru setelah menikah. Lika-liku yang dialami oleh pasangan baru seperti Bara dan Gina, yang kadang luput dari perhatian karena kita terlalu fokus pada cerita yang memanjakan pembaca dengan endingnya.
Seperti judulnya, novel ini menyajikan resep yang dibuat Gina untuk Bara. Lengkap dengan bahan dan cara membuatnya. Itu kenapa judulnya diberi nama Yummy Tummy :) Sedikit seru dan unik dalam penyajian novel ini. Bahasa masing-masing POV yang lugas dan kocak melebihi kocaknya buku komedi sekalipun. Apalagi penggunaan kata 'gue' dalam POV Bara dan kata 'aku' dalam POV Gina yang menarik pembaca serta pemikiran mereka terhadap pasangannya yang kadang bertolak belakang satu sama lain.


Secara keseluruhan saya menikmati membaca novel ini. Seru dan bikin ngakak. Empat jempol untuk Nurilla yang berhasil mengemas curhatan pasangan pengantin baru ini dalam balutan novel romantis nan kocak. Saya pasti akan menonton cerita ini apabila difilmkan nantinya. Rasanya pasti seru melihat kedua sisi orang yang berbeda namun berusaha bersatu itu.
Sebagai perempuan (yang biasanya suka pembunuhan dan benci kisah cinta menye) saya jatuh cinta pada karakter Bara. He's adorable yet charming! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komeng, keripik pedas, sarang madu douzo...